Sejarah uang di Indonesia yang terus berkembang hingga saat ini menjadi tolak ukur harga atau nilai suatu barang dan jasa membuktikan bahwa uang sudah melewati proses perkembangan yang panjang. Awal mula sebelum ada uang, manusia harus memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan sebelum mengenal barter.
Kemudian
manusia mulai mengenal barter dan pertukaran antara barang. Kemudian mengenal
uang komoditas hingga mengenal uang yang saat ini menjadi alat pembayaran yang
sah. Uang menjadi salah satu hal yang juga berhubungan dengan perkembangan
kegiatan ekonomi masyarakat hingga saat ini. Bahkan pada tahun 2020 dikatakan
terjadi perubahan harga rupiah.
Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi)
Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan 19 RUU (Rancangan Undang-Undang) untuk
ditetapkan dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional) Jangka Menengah
2020-2024. Salah satu isi yang terkandung di dalam Prolegnas 2020-2024 yaitu
perubahan harga rupiah atau disebut redenominasi.
Redenominasi
merupakan proses penyederhanaan penyebutan mata uang rupiah tanpa mengurangi
nilainya. Jadi redenominasi akan menghilangkan 3 nol dalam nominal mata uang namun
nilainya tetap sama. Dikatakan bahwa redenominasi perlu dilakukan karena uang
pecahan Indonesia sudah terlalu besar sehingga mengurangi kenyamanan dan
efisiensi saat bertransaksi.
Alasan
akan diberlakukannya redenominasi terkait efisiensi perekonomian untuk
mengurangi resiko human error,
percepatan waktu transaksi, dan efisiensi pencantuman harga barang atau jasa
karena jumlah digit rupiah yang lebih sederha. Pelaporan APBN, sistem
transaksi, dan akuntansi juga akan lebih sederhana.
Perbedaan Sanering dan Redenominasi
Seperti
yang telah dijelaskan, redenominasi merupakan penyederhanaan nilai mata uang
misalnya dari Rp 10.000 menjadi Rp 10 namun nilai uang tetap Rp 10.000.
Sedangkan sanering merupakan pemotongan nilai uang bahkan hingga setengahnya.
Misalnya pecahan Rp 20.000 jika di sanering maka nilainya akan menjadi Rp
10.000.
Penerapan
redenominasi umumnya dilakukan saat kondisi ekonomi saat baik dan stabil,
inflasi terkendali, pertumbuhan baik dan nilai tukar terjaga. Sedangkan
sanering dilakukan karena ada gejolak perekonomian misalnya hiperinflasi.
Sejarah Sanering dan Alasan Penerapannya
Dalam sejarah uang, sanering pertama kali diberlakukan pada tanggal 19 Maret 1950 di mana uang kertas digunting menjadi dua bagian baik secara fisik maupun nilai. Pengguntingan uang kertas dilakukan pada pecahan Rp 5 di mana bagian kiri nilai menjadi Rp 2,5 dan satunya tidak memiliki nilai.
Sanering
kedua diberlakukan pada tanggal 25 Agustus 1959 di mana pecahan uang Rp 1.000
nilainya menjadi Rp 100 dan pecahan Rp 500 nilainya menjadi Rp. 50. Kemudian
sanering ketiga diberlakukan pada 13 Desember 1965 di mana uang Rp 1.000 nilainya
berubah menjadi Rp. 1 menjadi uang baru.
Nilai
uang yang telah dipotong hingga setengahnya tersebut dianggap tidak akan
membebani rakyat kecil. Contohnya pada tahun 1950, pecahan Rp 5 hanya dimiliki
oleh masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke atas sehingga dibagi menjadi
dua di mana satunya digunakan dengan nilai hanya setengah saja dan potongan
lainnya ditukar sebagai kupon obligasi negara.
Tujuan
diberlakukannya sanering untuk mengatasi krisis ekonomi baik itu mengatasi
inflasi, menanggulangi defisit anggaran, dan mengurangi beban utang luar
negeri. Dengan ini maka jenis uang dan jumlah yang yang beredar dapat
berkurang.
Melindungi Kekayaan Dengan Emas
Salah
satu cara yang disarankan untuk melindungi kekayaan dari kemerosotan nilai uang yaitu
dengan menabung atau investasi emas. Harga emas akan selalu meningkat karena
permintaan pasar terhadap emas yang tinggi dan juga pengaruh terhadap
perekonomian yang rendah sehingga dianggap sebagai salah satu investasi aset
yang paling aman. Apalagi saat ini emas dapat dibeli dengan mudah secara online
di Sehatigold mulai dari Rp 10.000 tanpa modal yang banyak.
Deskripsi
: kemerosotan nilai uang berdampak pada masyarakat sehingga diberlakukan
beberapa kebijakan termasuk menabung emas untuk melindungi kekayaan.
No comments:
Post a Comment